Kemanusiaan yang berasal dari kata manusia, yaitu makhluk
yang paling sempurna dari makhluk – makhluk yang diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Yang membedakan manusia dengan yang lainya adalah manusia
dibekali akal dan pikiran untuk melakukan segala kegiatan. Oleh karena itulah
manusia menjadi makhluk yang paling sempurna dari seBmua makhluk cipaanNya.
Kata adil memiliki arti bahwa suatu keputusan dan tindakan didasarkan atas
ukuran / norma-norma yang obyektif, dan tidak subyektif, sehingga tidak
sewenang-wenang.
1. Islam dan Kemanusiaan
Iman (orientasi ketuhanan) harus diikuti dengan amal
shaleh (orientasi kemusiaan). Yang disebut kebaikan adalah ketika keimanan dan
aksi sosial dilaksanakan sejalan[5]. Maka dimensi keimanan tidak akan ada
artinya jika tidak diikuti dengan amal. Jika keimanan terkait dengan hubungan
manusia dengan Tuhan, maka amal shaleh adalah hubungan dengan sesama manusia sebagai
wujud kongkrit dari keimanan. Islam meletakkan kaidah-kaidah yang akan menjaga
hekekat kemanusiaan tersebut dalam hubungan antar individu atau antar kelompok.
Azas-Azas kemanusiaan itu antara lain:
a. Saling
meghormati dan memuliakan
Islam
mengajarkan kepada umatnya untuk saling menghormati sesama umat muslim tanpa
memandang jenis suku, warna kulit, bahasa da keturunannya. Bahkan Islam
mengajarkan untuk menghormati manusia walaupun telah menjadi mayat.
b. Menyebarkan
kasih sayang
Ini
merupakan eksplorasi dari risalah Islam sebagai ajaran yang utuh, karena dia
datang sebagai rahmat untuk seluruh alam. Maka Nabi SAW bersabda: “Tidak akan
terlepas kasih sayang kecuali dari orang-orang hina”.
c. Keadilan
Dan
islam menjadikan berlaku adil kepada musuh sebagai hal yang mendekatkan kepada
ketaqwaan (QS.Al-Maidah:8). Keadilan menjadi komponen utama dan keharusan
diwaktu aman bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Islam tidak
hanya menyuruh berbuat adil, tapi juga mengharamkan kezaliman dan melarangnya
dengan keras.
d. Persamaan
Persamaan sangat ditekankan khususnya dihadapan hukum.
Faktor yag membedakan antara satu orang dengan yang lain adalah taqwa dan amal
shaleh, (iman da ilmu). (QS. Al Hujurat:13). Sesama muslim memiliki perlakuan
yang sama , tak ada perbadaan perlakuan antara muslim yang satu
dengan muslim yang lain. Membalas suatu kebaikan dengan kebaikan yang sama atau
lebih baik adalah tuntutan setiap masyarakat yang menginginkan hubungan
harmonis antar anggota-anggotanya. Firman Allah SWT:
“Jika kamu berbuat
baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri .......“(QS.
Al-Israj:7)
e. Berlapang dada & toleransi
(tasamuh).
Makna tasamuh adalah
sabar menghadapi keyakinan-keyakinan orang lain, pendapat-pendapat mereka dan
amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dan batil menurut
pandangan, dan tidak boleh menyerang dan mencela dengan celaan yang membuat
orang tersebut sakit dan tersiksa perasaannya. Azas ini terkandung dalam banyak
ayat Al-Qur’an diantaranya,
“Dan janganlah kalian mencela orang-orang yang berdo’a
kepada selain Allah, yang menyebabkan mereka mencela Allah dengan permusuhan
dengan tanpa ilmu. Demikianlah Kami menghiasi untuk setiap umat amalan mereka,
lalu Dia mengabarkan kepada apa yang mereka lakukan”. (QS.Al-An’am: 108).
f. Saling tolong menolong.
f. Saling tolong menolong.
Islam tidak sekedar
mengesahkan azas ini sebagai azas dalam hubungan antar manusia, tapi lebih jauh
lagi Islam menentukan bahwa hamba selamanya bergantung kepada pertolongan Allah
SWT, dia mengakui hal ini atau pun tidak mengakuinya. Dan Islam
mengaitkan pertolongan ini dengan saling tolong menolong hamba antar mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dan Allah selalu menolong seseorang selama orang
tersebut selalu menolong saudaranya”. (HR. Muslim).
g. Menepati janji.
g. Menepati janji.
Melanggar janji merupakan satu tanda dari kemunafikan.
Nabi SAW bersabda: “Tanda orang munafik itu ada tiga; bila berbicara dia
berbohong, bila berjanji dia melanggarnya dan bila diberi amanat dia
mengkhianatinya”.(HR. Muslim).
E. Hubungan
Antara Islam, Moral Dan Manusia
Kondisi bangsa Indonesia yang dilanda krisis
berkepanjangan membuat orang mengharap “sumbangan riil” dalam segi agama
sehingga agama bisa hadir membawa kesejukan ditengah badai krisis yang luar
biasa derasnya. Agama harus dapat “dibumikan” dan tidak boleh dibiarkan
“mengawang-ngawang” tanpa bisa dijangkau oleh pemeluknya. Karena pada
kenyataannya banyak manusia merasa terasing dari kehidupan real yang dihadapi.
Problem kemanusiaan seperti ini tentu saja membutuhkan kehadiran agama untuk
memberikan jawaban. Dalam konteks inilah kita perlu membumikan pesan-pesan
“langit” yang hadir melalui wahyu tersebut. Sebab, agama seharusnya tampil
dengan dimensi kemanusiaannya agar agama tidak hanya hadir dalam bentuk
ritual-ritual simbolik dan memiliki ketegasan dalam melakukan pembelaan
terhadap kemanusiaan. Dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa Islam dihadirkan oleh
Allah SWT sebagai pembawa kasih sayang bagi alam semesta.
Kita tentu saja tidak bisa membuat agama berpihak pada
manusia tanpa memahami bahwa agama diciptakan untuk manusia, bukan untuk Tuhan.
Tuhan tidak butuh pembelaan, penyembahan, bahkan Dia tidak butuh apapun kecuali
dirinya sendiri. Manusialah yang membutuhkan agama sebagai jalan keselamatan
dan kesejahteraan. Andaikan seluruh rakyat Indonesia maupun seluruh manusia
didunia ini ingkar kepada Allah SWT, itu tidak akan membuat kekuasaan-Nya
berkurang. Allah SWT tetap maha kuasa dengan atau tanpa penyembahan dari
manusia.
Terakhir, mari kita mulai memaknai dimensi kemanusiaan agama dengan memandang realitas secara objektif. Jika kita hendak menolong orang lain, kita tentu saja tidak perlu menayakan apa agama dan keyakinannya. Karena kehadiran Islam, bukan hanya untuk umat Islam saja, melainkan menjadi Agama pembawa kasih sayang bagi semesta.
Terakhir, mari kita mulai memaknai dimensi kemanusiaan agama dengan memandang realitas secara objektif. Jika kita hendak menolong orang lain, kita tentu saja tidak perlu menayakan apa agama dan keyakinannya. Karena kehadiran Islam, bukan hanya untuk umat Islam saja, melainkan menjadi Agama pembawa kasih sayang bagi semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar