Dalamkehidupansehariharipastikitaseringmenemukankebenarandankebetulan,
namunsebenarnyadaridua kata itusalingmemilikiartiataumakna yang berbeda,
misalnyasepertikebenaran, kebenaranadalahsuatufakta yang memilikibukti yang
jelasdandapatterjadiberulangulangsedangkankebetulanadalahsuatukeadaan yang
tanpasengajaterjadidanhanyadapatterjadisesaat.
Kebenaran yang membuatkitamerasabenarsendiridanmenganggap orang lain yang berbedadengankitaadalahsalah, sesatdankafir, karenakebenaranhanyalahmilik Allah. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman :"Jangankamumenganggapdirikamusuci, Dialah (Allah) yang lebihmengetahuisiapa yang bertaqwa" (QS. An-Najm :32). Kebenaran agama memangmutlaksebelumiabersentuhandengankebenaransosiologis. Begitukemutlakankebenaran Agama ituditafsirkanolehmanusiauntukditerapkandalamhidup (masyarakat), kemutlakanakansemakinmenurundanmenurun. Dari hasilpenafsiranmanusiatersebutlahirlahmazhab demi mazhab yang berbedapemahamantentangberbagaimacamcara-caraberagama, dandariakibatperbedaantersebutmuncullahpengikut-pengikutmerekasaatini yangsalingmenyalahkan, salingmemvonissesat,kafirdalamperkaraperbedaantersebut.
Banyakayat Al-Qur’an danhadist yang menjelaskanbahwatidakada yang kebetulan di mukabumiini.Bahkansebuahkebetulan yang amatkebetulantetapsajamerupakansebuahrencanaTuhan yang tidakpernahmeleset.Jikakitatidakberhasilmenerjemahkantiapdetailnya, karenaterlalumegahnyarencanaTuhantersebut, itujelasbukankabarburuk.Setidaknyapastikansajakitasuksesmensyukuritiapdetikrencanatersebut.
Saatmenyatakankalimat ‘inikebetulan’ atausemacamnya, adaindikasikitamengungkapkanbahwahal yang dialamiterjaditidakdengantakdir Allah.Hal initentusajakeliru, pasalnya Allah SWT sudahmenakdirkanataumenetapkanhalitusebelumnya.Takmungkin Allah mengetahuibelakanganatausecarakebetulanmengetahuinya.Perludipahami, rukunberimanpadatakdiradaempatyaitukitameyakini Allah mengetahuisegalaperistiwasebelumterjadi, Allah telahmencatatnya, Allah menghendakinya, dan Allah menciptakannya. Hal inidijelaskandalam Al-Quran Surat At-Talaq:2-3.
“…Barangsiapabertakwakepada Allah niscayaDiaakanMengadakanbaginyajalankeluar. Dan memberinyarezkidariarah yang tiadadisangka-sangkanya.danBarangsiapa yang bertawakkalkepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakanurusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telahMengadakanketentuanbagitiap-tiapsesuatu. (QS 65:2-3).
JugadijelaskandalamSurat Ali Imran: 190-191 berikutini:
Artinya: “Sesungguhnya, dalampenciptaanlangitdanbumi, danpergantianmalamdansiang, terdapattanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambilberdiri, duduk, ataudalamkeadaanberbaring, danmerekamemikirkantentangpenciptaanlangitdanbumi (serayaberkata), “YaTuhan kami, tidaklahEngkaumenciptakansemuainisia-sia; MahasuciEngkau, lindungilah kami dariazabneraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Seseorang yang mengetahuikebenaraninididalamhatinya, dapatmenyenangihalapapun yang iajalanidanberkah yang terdapat di balikhalitu. Banyak orang tidakmemikirkanbagaimanamerekaterciptaataupunmengapamerekaada.
Meskipunhatinuranimerekamembimbingmereka agar sadartentangkeajaibandansempurnanyadunia yang dimilikioleh Sang Pencipta, banyaksekalicinta yang merekarasakanuntukkehidupanduniaini, ataukeenggananmerekauntukmenghadapikebenaran, membawamerekauntukmenyangkalrealitasmengenaikeberadaan-Nya.
Merekamenolakbuktibahwasetiapkejadiandarihidupmerekatelahditentukansesuaidenganrencanadantujuan, tetapiperilakumerekamenunjukkanaksi yang salah, yaknimenganggaphal-hal yang terjadihanyalahkebetulanataupunkeberuntungan.
Kebenaran yang membuatkitamerasabenarsendiridanmenganggap orang lain yang berbedadengankitaadalahsalah, sesatdankafir, karenakebenaranhanyalahmilik Allah. Dalam Al-Qur'an Allah berfirman :"Jangankamumenganggapdirikamusuci, Dialah (Allah) yang lebihmengetahuisiapa yang bertaqwa" (QS. An-Najm :32). Kebenaran agama memangmutlaksebelumiabersentuhandengankebenaransosiologis. Begitukemutlakankebenaran Agama ituditafsirkanolehmanusiauntukditerapkandalamhidup (masyarakat), kemutlakanakansemakinmenurundanmenurun. Dari hasilpenafsiranmanusiatersebutlahirlahmazhab demi mazhab yang berbedapemahamantentangberbagaimacamcara-caraberagama, dandariakibatperbedaantersebutmuncullahpengikut-pengikutmerekasaatini yangsalingmenyalahkan, salingmemvonissesat,kafirdalamperkaraperbedaantersebut.
Banyakayat Al-Qur’an danhadist yang menjelaskanbahwatidakada yang kebetulan di mukabumiini.Bahkansebuahkebetulan yang amatkebetulantetapsajamerupakansebuahrencanaTuhan yang tidakpernahmeleset.Jikakitatidakberhasilmenerjemahkantiapdetailnya, karenaterlalumegahnyarencanaTuhantersebut, itujelasbukankabarburuk.Setidaknyapastikansajakitasuksesmensyukuritiapdetikrencanatersebut.
Saatmenyatakankalimat ‘inikebetulan’ atausemacamnya, adaindikasikitamengungkapkanbahwahal yang dialamiterjaditidakdengantakdir Allah.Hal initentusajakeliru, pasalnya Allah SWT sudahmenakdirkanataumenetapkanhalitusebelumnya.Takmungkin Allah mengetahuibelakanganatausecarakebetulanmengetahuinya.Perludipahami, rukunberimanpadatakdiradaempatyaitukitameyakini Allah mengetahuisegalaperistiwasebelumterjadi, Allah telahmencatatnya, Allah menghendakinya, dan Allah menciptakannya. Hal inidijelaskandalam Al-Quran Surat At-Talaq:2-3.
“…Barangsiapabertakwakepada Allah niscayaDiaakanMengadakanbaginyajalankeluar. Dan memberinyarezkidariarah yang tiadadisangka-sangkanya.danBarangsiapa yang bertawakkalkepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakanurusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telahMengadakanketentuanbagitiap-tiapsesuatu. (QS 65:2-3).
JugadijelaskandalamSurat Ali Imran: 190-191 berikutini:
Artinya: “Sesungguhnya, dalampenciptaanlangitdanbumi, danpergantianmalamdansiang, terdapattanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambilberdiri, duduk, ataudalamkeadaanberbaring, danmerekamemikirkantentangpenciptaanlangitdanbumi (serayaberkata), “YaTuhan kami, tidaklahEngkaumenciptakansemuainisia-sia; MahasuciEngkau, lindungilah kami dariazabneraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Seseorang yang mengetahuikebenaraninididalamhatinya, dapatmenyenangihalapapun yang iajalanidanberkah yang terdapat di balikhalitu. Banyak orang tidakmemikirkanbagaimanamerekaterciptaataupunmengapamerekaada.
Meskipunhatinuranimerekamembimbingmereka agar sadartentangkeajaibandansempurnanyadunia yang dimilikioleh Sang Pencipta, banyaksekalicinta yang merekarasakanuntukkehidupanduniaini, ataukeenggananmerekauntukmenghadapikebenaran, membawamerekauntukmenyangkalrealitasmengenaikeberadaan-Nya.
Merekamenolakbuktibahwasetiapkejadiandarihidupmerekatelahditentukansesuaidenganrencanadantujuan, tetapiperilakumerekamenunjukkanaksi yang salah, yaknimenganggaphal-hal yang terjadihanyalahkebetulanataupunkeberuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar